Selasa, 20 Mei 2008

Cara Laut Berkenalan...

Terhitung baru tiga jam kami berada di atas geladak KN Adhara, satu dari dua unit kapal milik Distrik Navigasi Tanjungpinang. Laju kapal masih di bawah kecepatan sembilan knot. Semua terasa biasa-biasa saja saat kami melintasi perairan Selat Kijang.
Tapi lepas tiga jam pertama perjalanan yang dimulai lepas adzan maghrib Kamis (15/5) pekan lalu itu, tiba-tiba keadaan berubah tak nyaman. Pulau Merapas, yang menjadi pulau terakhir sebelum KN Adhara mengarungi gelombang Laut Cina Selatan menuju Pulau Jemaja, Natuna, sekaligus menjadi penanda tak bersahabatnya laut di pertengahan Mei itu.
Gelombang di musim angin selatan memang masih di bawah ketinggian tiga meter. Tapi alur yang membuat kapal besi itu menjadi tak nyaman dinaiki. Gelombang yang menghantam haluan membuat kapal terus menerus oleng, bergoyang-goyang tanpa henti, seperti ayunan yang tak pernah berhenti bergerak.
Maka kemudian, 19 dari 20 jam perjalanan menuju Jemaja itu pun harus kami lalui dengan berbaring, menghindari mabuk laut. Ah, laut kadang punya caranya sendiri untuk berkenalan dengan manusia.....

Tidak ada komentar: